secangkir cinta

Kalo cinta bisa ditaruh dalam secangkir coklat, saya mau.
Seteguk di pagi hari, biar senyum saya jadi manis.
Seteguk di siang hari, saat kerjaan numpuk di meja saya.
Seteguk di sore hari, saat menikmati hujan di tempat yang teduh.
Lalu seteguk di malam hari, menutup hari dengan syukur.

Kalau cinta bisa ditaruh dalam secangkir coklat, saya mau.
Biar bisa mencium baumu dan mereguk manismu kapan saja.

Don't give up!
The beginning is always the hardest.

Love Love Love ... * taken on Senggigi beach 6 nov 2011

Just because someone doesn't love you the way you want him to, doesn't mean he doesn't love you with everything he has

Can I just have this to make my day?

obrolan cinta (2)

ini rekap hasil ngobrol2 via telephone, lagi2 tentang cinta.tapi kali ini tentang mereka2 yg tertipu cinta (tertipu orang atas nama cinta sih sebenernya).

ketika jatuh cinta semuanya jadi indah.ada sih penjelasan ilmiah meengenai rona merah di wajah, senyum lebar gak henti2, hingga kupu2 dlm perut. tp yg ingin saya ceritakan adalah bagaimana kita sering mengabaikan 'tanda bahaya' saat jatuh cinta.

dan biasanya itu berupa rasa gak nyaman di hati yg tak terdefinikan ttg pasangan (bkn cemburu yah) tentang kebiasaan buruk pasangan yg kadang terlihat. misal: emosi pasangan yg berlebihan, hal kecil aja bikin dia ngamuk hingga menghancurkan barang. atau cemburu berlebihan, ngobrol biasa dengan lawan jenis dituduh selingkuh. atau si dia suka menghilang 2-3hr tanpa kbr, dgn berbagai alasan.

jangan abaikan deh tanda2 itu...jangan terima itu dgn alasan "setiap orang kan punya kelemahan". di saat semuanya terbuka jelas di depan mata, hati kita terlanjur sakit krn terlalu byk yg sudah kita berikan (waktu, cinta, materi).

cinta gak salah. kita yg salah mengartikan itu adalah cinta. healthy relationship makes you happy, you still you , bring out the best of you. it's wiser to stay single rather than trapped in the wrong relationship.

i will find someone someday and if i don't, he'll find me :)

obrolan cinta

akhir minggu lalu berbincang dengan sahabat disela-sela menikmati sushi. dia meng-update saya dengan berbagai cerita cinta orang2 sekitarnya. tentang si divorced boss yg nyari2 cinta sampe ke dukun. teman satu kantor yg rindu jatuh cinta dan dimanja. dan juga tentang dia yg menjajaki hubungan friend with benefit.

"umur sekita gini nih, udah gak jaman deh berbunga2 ama rayuan, yg real aja!"
bener juga sih...please deh, segitu banyak yg udah kita denger, kita lihat, kita tahu...masa sih masih juga percaya bualan rayuan atas nama cinta.

adik saya juga lagi struggling ama hubungan tarik ulurnya bertahun2 ini. gimana lagi, sang cowok idaman udh dimiliki orang lain. meski sejuta alasan bisa diberikan. saya sih pesimis yah. tapi kalo yg menjalani rela..yah silakan aja.

partner bisnis saya juga sempat mention tentang cinta. dalam perjalanan pulang di mobil, dia bilang beberapa orang di masa lalu sempat terlewatkan begitu saja, padahal kalau dipikir2 sekarang mereka itu kandidat yg potensial dijadikan suami. hah? lha sayang bgt sih...hmm, mungkin dulu mereka terlalu menyatu dengan backgound (baca: kurang menonjol) atau kita yg kurang perhatian atau kita lagi terlibat di hubungan yg salah. intinya wrong timing *nyengir*.

ahhh..kalau saya sih, yg gak bikin saya jatuh cinta dulu, yah sekarang jg gak lah....mana bisa sih, jatuh cinta krn kepepet, krn cuman sisa dia yg masih available. ini kasusnya persis temen2 sma saya dulu yg buka2 lg stock temen2 lama yg masih single.

gak gampang jatuh cinta sekarang. pertimbangan rasional udh lebih banyak. karir, keuangan, keluarga besar, etc. makin mandiri makin lama sendiri makin susah adjust.

tapi susah bukan berarti gak mungkin kan?

bernama

waktu kecil saya suka banget memberi nama pada benda2 yg saya lihat. pada awan, pada bunga, hingga pada ayam.

sepertinya kebiasaan menyukai nama itu berlanjut...sekarang saya suka tas saya kalo punya nama balenciaga, sepatu bernama tods, gelang hitam swarovski.... :)